Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Desember 2017

Septemberprogramm: Rencana Jerman di Perang Dunia I yang Gagal

Septemberprogramm, adalah rencana ekspansi teritorial Kekaisaran Jerman, disiapkan untuk kanselir Theobald von Bethmann-Hollweg, pada awal Perang Dunia I (1914-1918). Sekretaris pribadi Kanselir, Kurt Riezler, merencanakan Septemberprogramm pada 9 September 1914, pada saat masa awal-awal Jerman menyerang di barat, saat Jerman diharapkan mengalahkan Prancis secara cepat dan pasti.

Penambahan penaklukan teritorial yang direncanakan dalam Septemberprogramm mencakup pembuatan negara vassal Belgia dan Prancis serta perebutan wilayah Kekaisaran Rusia yang cukup banyak. Septemberprogramm tidak terimplementasi karena Prancis bisa menahan serangan awal Jerman, dan serangan Jerman tersebut ternyata mengalami kondisi kebuntuan trench-warfare, dan akhirnya berakhir untuk kekalahan Jerman.

Di bidang geopolitik, Septemberprogramm sendiri adalah sebuah dokumenter kebijakan tujuan perang Kekaisaran Jerman, dan menunjukkan jangkauan sesungguhnya rencana Jerman untuk ekspansi teritorial dalam dua arah, timur dan barat.

Sejarawan Fritz Fischer menulis bahwa Septemberprogramm didasarkan pada filosofi Lebensraum, yang mana filosofi tersebutr berpendapat bahwa ekspansi teritorial Kekaisaran Jerman menjadi motif utama untuk berperang. Jonathan Steinberg telah mengusulkan bila Schlieffen Plan telah berjalan dan membuat Jerman memperoleh kemenangan yang menentukan, seperti perang Prancis-Pusia pada 1870, Septemberprogramm akan diimplemantasikan, dan dengan demikian akan membentuk hegemoni Jerman di Eropa.

Tujuan Perang
Tujuan perang Jerman di Eropa
Septemberprogramm adalah sebuah daftar tujuan untuk dicapai Jerman dalam perang. Berikut adalah daftarnya:
Ø  Prancis harus menyerahkan sebagain wilayah utaram seperti tambang besi di Briey dan garis pantai yang membentang dari Dunkirk ke Bolougne-sur-Mer, ke Belgia atau Jerman.
Ø  Prancis harus menyerahkan pampasan perang sebesar 10 milyar Marks Jerman dengan pembayaran tambahan untuk menanggung dana veteran dan membayar seluruh hutang nasional Jerman yang masih ada. Hal ini akan mencegah Prancis mempersenjatai diri kembali, membuat ekonomi Prancis tergantung ke Jerman, dan mengakhiri perdagangan antara Prancis dan Kerajaan Inggris.
Ø  Prancis akan melucuti senjata sebagian dengan menghancurkan pertahanan wilayah utaranya.
Ø  Belgia harus dianeksasi Jerman atau, lebih diutamakan, menjadi vassal state, dan harus menyerahkan wilyah tinur dan kemungkinan Antwerp ke Jerman dan memberi Jerman basis militer dan pangkalan kapal.
Ø  Luxemburg harus menjadi member state Kekaisaran Jerman.
Ø  Buffer states  akan dibentuk di wilayah di sekitar barat Kekaisaran Rusia, misalnya seperti Polandia, yang akan tetap berada dalam kekuasaan Jerman “untuk selamanya”.
Ø  Jerman akan membentuk asosiasi ekonomi Mittleuropa, yang akan tampak seperti egalitarian namun dalam faktanya didominasi oleh Jerman. Anggota-anggota akan termasuk dari buffer states baru.
Ø  Imperiumkoloni Jerman akan diperluas. Pendudukan Jerman di Afrika akan diperluas hingga menjadi koloni Jerman yang berdekatan yang melintang di Afrika Tengah (Mittelafrika) dengan merebut koloni-koloni Prancis dan Belgia. Dengan presumsi untuk membuat negosiasi di masa depan dengan Inggris Raya, tidak ada koloni Inggris Raya yang akan diambil, namun akan mengakhiri “hegemoni tak tertandingi” Inggris Raya dalam hubungan internasional.
Ø  Belanda akan dibawa ke hubungan yang lebih dekat dengan Jerman  dengan menghindari seluruh tindakan paksaan dan kekerasan.

      Signifikansi
 Septemberprogramm didasarkan pada saran dari pemimpin-pemimpin industri, militer, dan politik Jerman. Akan tetapi, karena Jerman tidak memenangkan perang, seluruh rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan. Seperti yang dikemukakan sejarawan Raffael Scheck menyimpulkan, “Pemerintah Jerman, pada akhirnyam tidak melaksanakan hal tersebut ke tindakan apapun. Pemerintah menyusun September Programme sebagai sebuah sidang parlemen informal dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana opini elite-elitte ekonomi dan militer.
     
  Di wilayah timur, di sisi lain, Jerman dan sekutunya meminta dan memperoleh wilayah dan konsesi ekonomi yang signifikan dari Rusia dalam Traktak Brest-Litovsk dan dari Romania dalam Traktak Bucharest.

(*)Artikel saya terjemahkan dari Wikipedia, dengan sedikit perubahan.

2 komentar:

  1. Sy menyukai beberapa film box office krn ada penguraian yg melibatkan logika, tp di blog ini korelasi tiap artikel ibarat pakai tool transparency di cdr (hilang buyar lalu ambigu). Nonton bioskop yg filmnya ngobrol tiba2 the end. Mengisi TTS untuk org dibumi dgn soal berbahasa tetangga jauh galaksi bima sakti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya nggak paham dengan maksud korelasi tiap artikel & analogi mengisi TTS....

      untuk link entri lain yang saya cantumkan di suatu artikel kan emang tidak perlu ada korelasi yang kuat....bisa berkaitan langsung, bisa hanya punya sedikit keterkaitan

      & memang ada artikel yang saya mencoba untuk mengisinya dengan info yang berbeda, misalnua artikel "Dua Maximus..."

      tujuan utama blog ini adalah menaympaikan informasi, bukan membuat kisah seperti film. kalau saya menulis untuk suatu cerita, ya tentu bakal berbeda.

      uhm... untuk mengisi TTS, ya mungkin info-info di blog ini memang "asing" atau tidak banyak dibahas/dibicarakan, & mungkin memang beberapa artikel sedikit berat juga untuk dipahami.

      Terimakasih udah mampir & komen. :)

      Hapus