Cari Blog Ini

Senin, 24 Juli 2017

[REVIEW] Ensiklopedi Matematika dan Kesadaran yang Terlambat

Judul          : Ensiklopedi Matematika
Penulis       : Abdul Halim Fathani
Penerbit     :  Ar-Ruzz Media
ISBN13      : 979-25-3378-x
Paperback, 540 halaman

Matematika, saya memiliki “hubungan” yang berubah-ubah terhadap hal yang satu ini. Pada tingkat SD hingga SMP awal, matematika bukanlah suatu hal (baca:pelajaran) yang tidak saya sukai. Saya boleh dibilang cukup “menerima” keberadaan matematika, tak sedikit saya mengutak-atik angka-angka untuk mendapat suatu penyelesaian. Tapi, utak-atik itu untuk soal dari mata pelajaran saja, di lain itu, saya tak pernah mencoba untuk bereksplorasi lebih lanjut. Hal tersebut lebih didasari karena: saya wajib menyelesaikan semua mata pelajaran  –salah satunya, tentu, matematika – dengan sebaik-baiknya, mendapat prestasi akademik yang memuaskan sehingga bisa menyenangkan orangtua.

Memasuki SMP pertengahan hingga SMA, seiring dengan menurunnya semangat saya untuk mengejar prestasi akademik, terhadap matematika pun saya ogah-ogahan. Keadaan ini bertahan sampai saya masuk kuliah.

Perubahan terjadi ketika saya di tahun kedua-ketiga saya kuliah. Saya menemukan hal lain dari diri matematika, yang mengubah pandangan saya terhadapnya. Saat itu saya berpikir:”rupanya asyik juga mengutak-atik angka”.
Tentu itu tidak langsung membuat saya lantas jago matematika. Namun, saya merasa beruntung saya bisa menemukan hal-hal menarik yang bisa dieksplorasi dari bidang satu ini. Kalau boleh jujur, saya agak menyeseal mengapa saya mendapat “kesadaran” itu tidak lebih awal, saya merasa agak terlambat. 

Salah satu yang membuat pandangan saya berubah terhadap matematika, adalah saat saya membaca “kisah-kisah matematika” yang sebelumnya –seingat saya J– belum pernah saya dapatkan di pelajaran matematika secar formal di bangku sekolah. Misalnya, kisah tentang limit dan paradoks Zeno. Hal lain yang membuat saya berubah, adalah saat membaca kisah hidup dari para matematikawan., yang rupanya punya segudang daya tarik tersendiri.

Mengetahui kisah-kisah tersebut, selain dari sumber kekinian (baca:internet) tentunya juga dari berbagai buku. Salah satunya adalah buku ini.

Ada 85 profil tokoh matematikawan yang dirangkum. Dari berbagai zaman dan berbagai tempat. Mulai dari Euclid, Nasir Al-Din Al-Tusi, Blaise Pascal, sampai Terence Tao. Profil para tokoh tersebut disusun urut berdasarkan abjad nama mereka. Disediakan daftar isi yang memudahkan bila kita ingin mencari suatu tokoh. Di daftar isi tersebut, selain nama juga dicantumkan tahun masa ketika mereka hidup. Selain itu juga pada beberapa tokoh ditambahkan highlight dari hidup mereka, misalnya: Bertrand Arthur William Russell (1872-1970): Matematikawan Pemenang Nobel Sastra.

Tiap tokoh diceritakan kisah hidupnya: dari kelahirannya, bagaimana kondisi sekitar saat tokoh tersebut lahir, dan sebagainya. Termasuk kejadian menarik dari hidup yang dialami sang tokoh. Misalnya Rene Descartes (1596-1650) yang pada usia 22 tahun menjadi prajurit perang, (Evariste Galois (1811-1832) yang meninggal karena duel. Atau Phytagoras yang menurut salah satu riwayat dihukum pancung di muka umum di akhir hidupnya (di buku ini juga dituliskan kemungkinan kematian Pythagoras: mogok makan, atau mengurung diri).
Dijabarkan juga karya-karya para tokoh tersebut, misalnya buku-buku mereka. Beberapa buah-pikiran para tokoh tersebut juga diterangkan secara singkat, misalnya nisbah emas Fibonacci, aksioma Al-khawarizmi, fluxion Newton, dan sebagainya. Beberapa di antara profil matematikawan tersebut dicantumkan kutipan di bawah judul nama tokoh, kutipan itu dapat berasal dari kutipan tokoh tersebut atupun bukan(kutipan orang lain ataupun anonymous).

Dari 85 tokoh, ada satu tokoh dari Indonesia: Andi Hakim Nasution. Tentunya penulis punya pertimbangan sendiri mencantumkan nama beliau. Namun, jujur saya pikir penulis bisa menambahkan beberapa matematikawan Indonesia. Mungkin misalnya Dr. Sam Ratulangi, seorang pahlawan nasional yang juga merupakan tokoh Indoesia yang pertama mendapat gelar doktor matematika. CMIIW J

Saya pikir, ada baiknya bila penulis mencantumkan gambar/foto para tokoh, Selain itu, dapat juga bila di tiap pojok kanan-kiri halaman (bisa bawah atau atas) ditulis nama tokoh dengan kecil yang menunjukkan kita sedang membaca pada bagian prosil siapa. Hal ini dapat memudahkan bila mencari profil tertentu.

Untuk kesalahan pengetikan ataupun kesalahan pengaturan font, saya tidak menemukan kesalahan yang fatal, hanya terdapar kesalahan kecil saja. Terdapat pengulangan cetak: pada satu halaman awal tentang Blaise Pascal.


Rating: 4/5
Buku informatif yang layak koleksi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar