Cari Blog Ini

Minggu, 20 Agustus 2017

Kita Tak Butuh Ibnu Sina (dkk) yang Tak Lagi "Murni"


Berselancar di web, saya menemukan sebuah tulisan dari situs lain 

Membaca tulisan tersebut, saya jadi tergerak untuk menulis tentang tokoh yang dibicarakan di tulisan tersebut. Perlu diingat, tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai tanggapan langsung dari tulisan tersebut. Tulisan tersebut, adalah sumber inspirasi tulisan ini.J

Langsung saja: Saya setuju dengan tulisan tersebut, kita harus hati-hati dengan Ibnu Sina!

Banyak orang membangga-banggakan tokoh tersebut. Misalnya dengan memberi nama tempat, atau putra mereka dengan nama tokoh tersebut. Baik sesuai tulisan nama aslinya maupun variannya, seperti Avicenna. Mereka bangga bila menyandang nama tokoh itu.

Sadarkah orang-orang tentang tokoh itu?! Tahukah orang-orang tentang Ibnu Sina?!

Dikutip dari wikipedia, berikut adalah profil singkat tokoh tersebut:
Ibnu Sina (980-1037 ) dikenal juga sebagai "Avicenna" di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Pengobatan Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina, arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan, dan meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healingdan The Canon of Medicine (Al-Qanun fi At Tibb).
Bahwa Ibnu Sina menelurkan banyak karya, itu benar. Bahwa karya-karya Ibnu Sina mempengaruhi banyak orang, itu benar. Bahwa karya-karya Ibnu Sina dimanfaatkan di berbagai tempat, itu benar.

Tapi, kita semua harus ingat: Karya-karya itu bisa diciptakan karena usaha dan pemikiran Ibnu Sina. Nah, inilah yang hal utama yang harus kita waspadai: pemikiran tokoh itu.

Harap diketahui, kalau Ibnu Sina itu tertarik dengan filsafat dan ilmu kalam. Filsafat dan ilmu kalam.... saya tidak akan menulis panjang-lebar tentang hal itu. Tapi percaya saja: pikiran bisa tersesat kalau mendalami hal itu, bisa terjebak dalam kebingungan, bisa terkurung dalam keruwetan.

Dari tulisan dari situs lain tadi, disebutkan juga bahwa Ibnu Sina menyatakan kalau “alam ini ada dengan sendirinya”. Sudah jelas, pemikiran-pemikiran tokoh itu berbahaya bukan?

Kalau selama ini membanggakan tokoh itu tanpa tahu riwayatnya, itu hanyalah “kebanggaan semu”. Bangga bahwa anda searus dengan tokoh itu? Pikirkan lagi apa anda berada di jalan-pikiran yang sama atau tidak? J Bangga dengan nama Timur Tengah tokoh itu? J Bangga bahwa Ibnu Sina adalah “tokoh Timur”? Ingat, “Timur” saja tidak cukup, “Timur” yang boleh dibanggakan hanyalah “Timur” yang asli. Titik.

Soal tokoh itu membuat karya-karya yang bermanfaat? Memang kenapa? Mau 450 buku, mau 1000, mau 1000000 buku pun, apa gunanya? Apa heroik-nya membuat karya-karya itu?

Coba dipikir lagi: Kita, lebih butuh pasukan-pasukan yang berani. J. Kita lebih butuh manusia yang berani mengangkat tongkat, daripada manusia lemah dan penakut yang hanya bisa membuat perumusan dan alat. J. Pasukan-pasukan yang “berani bertindak” serta “berani beraksi”, pasukan yang dengan “teriakan keberanian” mereka dapat membuat gentar orang-orang. J. Manusia tipe itulah yang lebih kita butuhkan, manusia tipe itulah yang akan menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan yang kita hadapi. J

Sekali lagi: hati-hati dengan tokoh bernama Ibnu Sina itu. Hati-hati juga “kawan-kawan” tokoh itu yang lain. Jangan terpedaya kebanggaan semu. J

Sekian, tulisan ini saya akhiri. J

3 komentar:

  1. Sayangnya Saya simpulkan tulisan anda Sangat Kekanak kanakan.. jelas sekali kebencian dan kedengkian yg ada dalam hatimu kawan. Hati2 dengan informasi yg anda dapat, kiranya jika salah, keburukan akan kembali kepada dirimu sendiri. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha........

      Udah klik link pada "tulisan ini" di kalimat terakhir? :)

      Tahu satire kan? :)

      Nyatanya memang ada yang nggak suka dengan Ibnu Sina kok karena latarbelakang & pemikiran-pemikirannya (misalnya tentang Ke-Tuhanan & hal-hal yang juz'iyat)), meski Ibnu Sina berprestasi bagus :)

      Hapus