Membaca tulisan tersebut, saya
jadi tergerak untuk menulis tentang tokoh yang dibicarakan di tulisan tersebut.
Perlu diingat, tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai tanggapan langsung dari
tulisan tersebut. Tulisan tersebut, adalah sumber inspirasi tulisan ini. J
Langsung saja: Saya setuju dengan
tulisan tersebut, kita harus hati-hati dengan Ibnu Sina!
Banyak orang membangga-banggakan
tokoh tersebut. Misalnya dengan memberi nama tempat, atau putra mereka dengan
nama tokoh tersebut. Baik sesuai tulisan nama aslinya maupun variannya, seperti
Avicenna. Mereka bangga bila menyandang nama tokoh itu.
Sadarkah orang-orang tentang
tokoh itu?! Tahukah orang-orang tentang Ibnu Sina?!
Dikutip dari wikipedia, berikut
adalah profil singkat tokoh tersebut:
Ibnu Sina (980-1037 ) dikenal juga sebagai
"Avicenna" di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter
kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif yang
sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak
orang, dia adalah "Bapak Pengobatan Modern". Karyanya yang sangat
terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang merupakan Referensi di bidang
kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh
bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina, arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن
سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang
wilayah Uzbekistan, dan meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok
bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.
George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan
salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu".
Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healingdan The Canon of
Medicine (Al-Qanun fi At Tibb).
Bahwa Ibnu Sina menelurkan banyak
karya, itu benar. Bahwa karya-karya Ibnu Sina mempengaruhi banyak orang, itu
benar. Bahwa karya-karya Ibnu Sina dimanfaatkan di berbagai tempat, itu benar.
Tapi, kita semua harus ingat:
Karya-karya itu bisa diciptakan karena usaha dan pemikiran Ibnu Sina. Nah,
inilah yang hal utama yang harus kita waspadai: pemikiran tokoh itu.
Harap diketahui, kalau Ibnu Sina
itu tertarik dengan filsafat dan ilmu kalam. Filsafat dan ilmu kalam.... saya tidak akan menulis panjang-lebar tentang hal
itu. Tapi percaya saja: pikiran bisa tersesat kalau mendalami hal itu, bisa
terjebak dalam kebingungan, bisa terkurung dalam keruwetan.
Dari tulisan dari situs lain
tadi, disebutkan juga bahwa Ibnu Sina menyatakan kalau “alam ini ada dengan
sendirinya”. Sudah jelas, pemikiran-pemikiran tokoh itu berbahaya bukan?
Kalau selama ini membanggakan
tokoh itu tanpa tahu riwayatnya, itu hanyalah “kebanggaan semu”. Bangga bahwa
anda searus dengan tokoh itu? Pikirkan lagi apa anda berada di jalan-pikiran
yang sama atau tidak? J
Bangga dengan nama Timur Tengah tokoh itu? J
Bangga bahwa Ibnu Sina adalah “tokoh Timur”?
Ingat, “Timur” saja tidak cukup, “Timur” yang boleh dibanggakan hanyalah “Timur”
yang asli. Titik.
Soal tokoh itu membuat
karya-karya yang bermanfaat? Memang kenapa? Mau 450 buku, mau 1000, mau 1000000
buku pun, apa gunanya? Apa heroik-nya membuat karya-karya itu?
Coba dipikir lagi: Kita, lebih
butuh pasukan-pasukan yang berani. J.
Kita lebih butuh manusia yang berani mengangkat tongkat, daripada manusia lemah
dan penakut yang hanya bisa membuat perumusan dan alat. J. Pasukan-pasukan yang “berani
bertindak” serta “berani beraksi”, pasukan yang dengan “teriakan keberanian”
mereka dapat membuat gentar orang-orang. J.
Manusia tipe itulah yang lebih kita butuhkan, manusia tipe itulah yang akan
menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan yang kita hadapi. J
Sekali lagi: hati-hati dengan
tokoh bernama Ibnu Sina itu. Hati-hati juga “kawan-kawan” tokoh itu yang lain. Jangan terpedaya kebanggaan semu. J
nice info gan
BalasHapusSayangnya Saya simpulkan tulisan anda Sangat Kekanak kanakan.. jelas sekali kebencian dan kedengkian yg ada dalam hatimu kawan. Hati2 dengan informasi yg anda dapat, kiranya jika salah, keburukan akan kembali kepada dirimu sendiri. Amin
BalasHapusHahahaha........
HapusUdah klik link pada "tulisan ini" di kalimat terakhir? :)
Tahu satire kan? :)
Nyatanya memang ada yang nggak suka dengan Ibnu Sina kok karena latarbelakang & pemikiran-pemikirannya (misalnya tentang Ke-Tuhanan & hal-hal yang juz'iyat)), meski Ibnu Sina berprestasi bagus :)