Berselancar di web, saya
menemukan sebuah thread di Kaskus. Thread itu berisi perihal nama-nama yang
disebut telah terlupakan atau disembunyikan (Selanjutnya akan saya tulis NNYD).
Thread Starter mencantumkan
sebuah situs yang menjadi sumber dari tulisan tersebut. Di tulisan tersebut,
diceritakan tentang profil beberapa tokoh. Di mana tokoh tersebut lahir, karier
mereka, juga hasil-hasil kerja mereka.
Banyak komentar di thread
tersebut, mengekspresikan nada yang sama dengan judul thread. Bahwa ada
nama-nama tokoh yang telah disembunyikan. Bahwa ada sesuatu yang ditutupi. Dan
yang menutup-nutupi nama-nama tokoh tersebut, adalah pihak luar.
Saya sendiri, begitu membaca
thread tersebut, spontan menjadi ingat tentang kisah Akhilles dan Agamemnon di
film tahun 2004, Troy.
Ide kisah film tersebut diambil
dari epos Illiad tulisan Homer, dengan adaptasi cerita oleh pembuat film
(misalnya meniadakan keterlibatan dewa-dewi, yang dalam epos Illiad berperan
penting). Film tersebut bercerita tentang aliansi kerajaan-kerajaan Yunani yang menyerbu kota-negara Troy atas perintah Agamemnon.
Yang perlu saya sorot dari film
itu adalah relasi antara Agamemnon dan Akhilles. Status mereka memang
“saudara-sebangsa”. Agamemnon adalah Raja, sedangkan Akhilles adalah seorang
prajurit pemimpin pasukan Myrmidon –secara struktural, Akhilles adalah bawahan seorang raja.
Tapi mereka seringkali berlawanan pemikiran, dan tak jarang menunjukkan
ketidaksukaan satu sama lain.
Agamemnon tahu, Akhilles dan
pasukan Myrmidon-nya telah memenangkan banyak pertempuran. Ia tahu Myrmidon-lah
yang berhasil merebut garis pertahanan pantai Troy –tanpa pasukan lain dari
aliansi Yunani. Agamemnon tahu Akhilles bernilai. Namun Agamemnon tidak menyukai Akhilles
meskipun tahu ia membutuhkannya.
Beberapa kalimat Agamemnon
tentang Achilles:
“Dari semua
prajurit yang dikasihi Dewa, ia yang paling kubenci.”
“Ia tidak
bisa dikendalikan. Ia ingin melawan kita seperti melawan prajurit Troya.”
“Ia prajurit
yang hebat, namun mengancam semua yang sudah kubangun.”
Dan kata Agamemnon kepada
Akhilles:
“Sejarah akan mengingat para raja, bukan prajurit. Nama Agamemnon akan
terpahat di monumen kemenangan Yunani. Namaku akan dikenang sepanjang masa. Namamu ditulis di pasir, yang akan hilang jika terkena ombak.”
Akibat perselisihannya dengan
Agamemnon, Akhilles menarik pasukan Myrmidon dari pertempuran. Hasilnya? Yunani
mengalami kekalahan dan terpaksa mundur. Pasukan aliansi Yunani yang begitu banyak
tak sebanding kekuatan dan kemampuannya daripada pasukan Myrmidon yang jauh lebih sedikit.
Relasi Tahu-Dia-Berguna namun Tidak-Suka-Dia
Saya pikir, ada alasan mengapa
secara spontan saya tertuju pada Agamemnon dan Akhilles begitu membaca nama-nama
yang disembunyikan. Ada sedikit kesamaan: Akhilles meskipun menjadi “ace”
kekuatan Yunani, namun sebenarnya dibenci; NNYD meskipun terbukti menjadi “ace”,
sebenarnya tidak disukai.
Sebagai penegasan: saya tidak
menyamakan, atau menganggap kisah Akhilles-Agamemnon sebuah metafora untuk NNYD.
Saya pikir ini bukan apophenia, melainkan hanya pikiran spontan –pikiran blink
saya.
Kembali ke NNYD. Mengapa pada
thread NNYD mencurigai bahwa ada riwayat tokoh-tokoh yang telah ditutupi? Beberapa
komentar di thread tersebut berpendapat
bahwa pelakunya dalah pihak luar.
Menurut saya, itu hal yang tidak
tepat. Bagi saya jawabannya adalah karena: Justru banyak orang yang menyebut
sebagai sekelompok dengan NNYD-lah yang tidak “membaca dan mengikuti”
tokoh-tokoh tersebut, dengan kata lain itu karena pihak sendiri, bukan pihak
luar.
Bagi saya, karena tokoh-tokoh
tersebut bisa tidak ada “versi selanjutnya” alias penerusnya, sehingga terkesan
disembunyikan. Mengapa bisa tidak ada penerusnya?
Seperti yang tertulis di paragraf sebelumnya, karena tidak banyak yang “membaca
dan mengikuti” tokoh-tokoh tersebut.
Tapi mengapa tidak banyak yang “membaca
dan mengikuti”? Saya pikir, karena sebenarnya tokoh-tokoh tersebut, ide-ide
mereka tidak selalu disukai, dianggap berbahaya dan tak berguna.
Sekian tulisan asal-ketik ini. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar