Cari Blog Ini

Kamis, 04 Juli 2019

[REVIEW] Puitika karya Aristoteles

Buku Puitika milik penulis
Judul                    : Puitika Seni Puisi; Dilengkapi Komentar Tiga Filsuf Muslim
Penulis                 : Aristoteles; Al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd
Penerjemah         : Cep Subhan
Editor                   : Reza Nufa (@rezanufa)
Penerbit               : BASABASI (@basabasi_store)
ISBN                    : 978-602-391-368-8
Cetakan Perrtama, Januari 2017
Paperback, 172 halaman

Puitika (dalam bahasa Inggris Poetics) adalah karya filsuf mashyur Yunani Aristoteles yang diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 335 SM. Puitika adalah salah satu dari tiga karya Aristoteles tentang estetika, dua karya lainnya adalah Politics dan Rhetoric. Puitika terdiri dari dua bagian, bagian pertama menyajikan pokok tema tragedi dan epik, sementara bagian kedua mempunyai fokus tema tentang komedi. Namun dari dua bagian hanya bagian pertama Puitika yang bertahan. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa manuskrip Yunani Kuno Tractatus coislinianus merupakan ringkasan Puitika bagian kedua.

Setelah Kata Pengantar dan Daftar Isi, terdapat duapuluhenam bab dan enam bagian tambahan dalam buku ini, masing-masing berjudul:
(1) Media Representasi Puitis.
(2) Objek-Objek Representasi Puitis.
(3) Cara Representasi Puitis.
(4) Asal-usul dan Perkembangan Puisi.
(5) Berkembangnya Komedi.
(6) Deskripsi Tragedi.
(7) Ruang Lingkup Alur.
(8) Kesatuan Alur.
(9) Kebenaran Puitis dan Kebenaran Historis.
(10) Alur Sederhana dan Alur Rumit.
(11) Pembalikan Nasib, Pengungkapan, dan Penderitaan.
(12) Bagian-Bagian Utama Tragedi.
(13) Lakuan Tragis.
(14) Rasa Ngeri dan Rasa Iba.
(15) Perwatakan Tragedi.
(16) Jenis-Jenis Pengungkapan yang Berbeda-beda.
(17) Beberapa Aturan untuk Alur Tragis.
(18) Aturan-Aturan Lebih Lanjut untuk Alur Tragis.
(19) Pemikiran dan Diksi.
(20) Beberapa Definisi Ilmu Bahasa.
(21) Diksi Puitis.
(22) Diksi dan Gaya.
(23) Puisi Epik.
(24) Puisi Epik (Lanjutan).
(25) Pertanyaan-Pertanyaan tentang Epik dan Jawaban-Jawabannya.
(26) Perbandingan Epik dengan Tragedi.
Sementara enam bagian tambahan masing-masing berjudul: (a)Tractatus Coislinianus (Uraian Ringkas Puitika II Aristoteles), (b)Risalah tentang Asas-Asas Seni Puisi Al-Farabi, (c)Bagian Pendahuluan Kitab Puisi Ibn Sina, (d)Penjelasan Singkat tentang Puitika Aristoteles Ibn Rushd, (e)Tentang Para Penulis, dan (f)Indeks.

Menurut saya, merupakan pilihan yang sangat tepat dari penerbit dan penerjemah untuk melengkapi buku ini dengan komentar tiga filsuf muslim: Al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusyd. Karena dalam sejarahnya, karya Aristoteles ini sempat dilupakan dalam beberapa kurun waktu oleh dunia Eropa. Puitika kemudian baru dikaji lagi pada masa Abad Pertengahan dan masa awal Renaissance, dengan Puitika versi terjemahan bahasa Arab karya Ibn Rusyd.

Dicantumkannya Tractatus Coislinianus juga menambah nilai buku ini, pembaca akan mendapat informasi ringkasan mengenai Puitika II. Panjang bagian ini cukup pendek, hanya tujuh halaman (halaman 119-125). Pada bagian ini terdapat bagian manuskrip yang tidak lengkap, pada bahasan tentang mise en scene (halaman 124).

Terjemahan ini menggunakan dua sumber: (1) Karya Richard Janko berjudul Aristotle Poetics yang terbit tahun 1987 melalui penerbit Hackett Publishing Company, Indianapolis; dan (2) Fan al-Syi’r Aristuthalis ma’a al-Tarjamah al-Arabiyyah al-Qadinahwa wa Syuruh al-Farabi wa Ibn Sina wa Ibn Rusyd jarya Abd al-Rahman Badawi yang terbit pada tahun 1953 melalui penerbit Maktabah al-Nahdhah al-Mishriyyah, Mesir.

Anda dapat membandingkan Puitika versi bahasa Inggris yang tersedia online, misalnya di situs classics.mit.edu. Hasil terjemahan menurut saya sangat bagus dan enak untuk dibaca. Penulis juga melengkapi terjemahan dengan catatan kaki sekiranya ada tambahan informasi yang berguna untuk para pembaca, contohnya: pada halaman 2 terdapat catatan kaki tentang istilah pan-pipes, pada halaman terdapat catatan kaki tentang siapa Epicharmus, Chlonides, dan Magnes.

Saya sempatkan untuk googling penerjemah yang menghasilkan terjemahan memuaskan ini, Cep Subhan, dan menemukan profil beliau di situs basabasi.co ini. Soal profil penerjemah, memang tidak ditulis di buku ini, dan saya pikir semestinya tidak ada salahnya bila mencantumkan prosil singkat beliau, hitung-hitung sebagai apresiasi. Mungkin hanya itu yang bisa saya sarankan bila nanti buku ini dicetak ulang, lainnya, menurut saya sudah pas, termasuk dari segi harga.

Buku yang layak untuk anda koleksi, terlebih bila anda peminat karya-karya klasik, sejarah, atau filsafat.

2 komentar:

  1. Keren gan, jadi pengin baca juga. Cep Subhan dan penerjemah lain grup basa-basi memang ga diragukan.

    BalasHapus