Buku Puitika milik penulis |
Judul
: Puitika Seni
Puisi; Dilengkapi Komentar Tiga Filsuf Muslim
Penulis
: Aristoteles;
Al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd
Penerjemah
: Cep Subhan
Editor :
Reza Nufa (@rezanufa)
Penerbit
: BASABASI (@basabasi_store)
ISBN
:
978-602-391-368-8
Cetakan Perrtama, Januari 2017
Paperback, 172 halaman
Puitika (dalam bahasa Inggris Poetics) adalah karya filsuf mashyur
Yunani Aristoteles yang diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 335 SM. Puitika
adalah salah satu dari tiga karya Aristoteles tentang estetika, dua karya
lainnya adalah Politics dan Rhetoric. Puitika terdiri dari dua
bagian, bagian pertama menyajikan pokok tema tragedi dan epik, sementara bagian
kedua mempunyai fokus tema tentang komedi. Namun dari dua bagian hanya bagian
pertama Puitika yang bertahan. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa manuskrip
Yunani Kuno Tractatus coislinianus merupakan
ringkasan Puitika bagian kedua.
[**Baca juga entri tentang Organon karya Aristoteles: Novum Organum Scientarium, Melintasi Pilar-Pilar Herkules Menuju Dunia Baru; Kaum Stoa penganut Stoisisme: Pengguna Istilah “Logika” Pertama Kali**]
Setelah Kata Pengantar dan Daftar Isi, terdapat duapuluhenam bab dan enam bagian tambahan dalam buku ini, masing-masing berjudul:
(1) Media Representasi Puitis.
(2) Objek-Objek Representasi Puitis.
(3) Cara Representasi Puitis.
(4) Asal-usul dan Perkembangan Puisi.
(5) Berkembangnya Komedi.
(6) Deskripsi Tragedi.
(7) Ruang Lingkup Alur.
(8) Kesatuan Alur.
(9) Kebenaran Puitis dan Kebenaran Historis.
(10) Alur Sederhana dan Alur Rumit.
(11) Pembalikan Nasib, Pengungkapan, dan Penderitaan.
(12) Bagian-Bagian Utama Tragedi.
(13) Lakuan Tragis.
(14) Rasa Ngeri dan Rasa Iba.
(15) Perwatakan Tragedi.
(16) Jenis-Jenis Pengungkapan yang Berbeda-beda.
(17) Beberapa Aturan untuk Alur Tragis.
(18) Aturan-Aturan Lebih Lanjut untuk Alur Tragis.
(19) Pemikiran dan Diksi.
(20) Beberapa Definisi Ilmu Bahasa.
(21) Diksi Puitis.
(22) Diksi dan Gaya.
(23) Puisi Epik.
(24) Puisi Epik (Lanjutan).
(25) Pertanyaan-Pertanyaan tentang Epik dan Jawaban-Jawabannya.
(26) Perbandingan Epik dengan Tragedi.
Sementara enam bagian tambahan
masing-masing berjudul: (a)Tractatus Coislinianus (Uraian Ringkas Puitika II
Aristoteles), (b)Risalah tentang Asas-Asas Seni Puisi Al-Farabi, (c)Bagian
Pendahuluan Kitab Puisi Ibn Sina, (d)Penjelasan Singkat tentang Puitika
Aristoteles Ibn Rushd, (e)Tentang Para Penulis, dan (f)Indeks.
Menurut saya, merupakan pilihan yang
sangat tepat dari penerbit dan penerjemah untuk melengkapi buku ini dengan
komentar tiga filsuf muslim: Al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusyd. Karena dalam
sejarahnya, karya Aristoteles ini sempat dilupakan dalam beberapa kurun waktu
oleh dunia Eropa. Puitika kemudian baru dikaji lagi pada masa Abad Pertengahan
dan masa awal Renaissance, dengan Puitika versi terjemahan bahasa
Arab karya Ibn Rusyd.
Dicantumkannya Tractatus Coislinianus juga menambah nilai buku ini, pembaca akan mendapat informasi ringkasan mengenai Puitika II. Panjang bagian ini cukup pendek, hanya tujuh halaman (halaman 119-125). Pada bagian ini terdapat bagian manuskrip yang tidak lengkap, pada bahasan tentang mise en scene (halaman 124).
Dicantumkannya Tractatus Coislinianus juga menambah nilai buku ini, pembaca akan mendapat informasi ringkasan mengenai Puitika II. Panjang bagian ini cukup pendek, hanya tujuh halaman (halaman 119-125). Pada bagian ini terdapat bagian manuskrip yang tidak lengkap, pada bahasan tentang mise en scene (halaman 124).
Terjemahan ini menggunakan dua
sumber: (1) Karya Richard Janko berjudul Aristotle
Poetics yang terbit tahun 1987 melalui penerbit Hackett Publishing Company,
Indianapolis; dan (2) Fan al-Syi’r
Aristuthalis ma’a al-Tarjamah al-Arabiyyah al-Qadinahwa wa Syuruh al-Farabi wa
Ibn Sina wa Ibn Rusyd jarya Abd al-Rahman Badawi yang terbit pada tahun
1953 melalui penerbit Maktabah al-Nahdhah al-Mishriyyah, Mesir.
Anda dapat membandingkan Puitika
versi bahasa Inggris yang tersedia online, misalnya di situs classics.mit.edu. Hasil
terjemahan menurut saya sangat bagus dan enak untuk dibaca. Penulis juga
melengkapi terjemahan dengan catatan kaki sekiranya ada tambahan informasi yang
berguna untuk para pembaca, contohnya: pada halaman 2 terdapat catatan kaki
tentang istilah pan-pipes, pada
halaman terdapat catatan kaki tentang siapa Epicharmus, Chlonides, dan Magnes.
Saya sempatkan untuk googling penerjemah yang menghasilkan
terjemahan memuaskan ini, Cep Subhan, dan menemukan profil beliau di situs basabasi.co ini. Soal profil penerjemah, memang tidak ditulis di buku ini, dan
saya pikir semestinya tidak ada salahnya bila mencantumkan prosil singkat
beliau, hitung-hitung sebagai apresiasi. Mungkin hanya itu yang bisa saya
sarankan bila nanti buku ini dicetak ulang, lainnya, menurut saya sudah pas,
termasuk dari segi harga.
Buku yang layak untuk anda koleksi, terlebih bila anda peminat karya-karya klasik, sejarah, atau filsafat.
Keren gan, jadi pengin baca juga. Cep Subhan dan penerjemah lain grup basa-basi memang ga diragukan.
BalasHapusTerimakasih udah mampir ke sini gan :)
Hapus