Pi, atau ditulis juga dengan abjad Yunani π, adalah film
dengan visualisasi hitam-putih kontras
tinggi, yang merupakan film debut sutradara Darren Aronofsky pada tahun 1998.
Film surealis bergenri thriller
psikologis ini bercerita tentang Maximillian “Max” Cohen dan komputernya yang ia namai Euclid.
[**Baca juga entri lain di blog ini tentang Euclid: "Proposisi Euclid I.47: Segitiga Freemasonry" ; "Bapak Geometri Euklides(Euclid) yang Misterius & Euclid's Element" ; "Eksperimen Potong Kertas Proposisi Euklides I.47" ; "Pembuktian Matematika dan Q.E.D. (Quod Erat Demonstrandum)"**]
[**Baca juga entri lain di blog ini tentang Euclid: "Proposisi Euclid I.47: Segitiga Freemasonry" ; "Bapak Geometri Euklides(Euclid) yang Misterius & Euclid's Element" ; "Eksperimen Potong Kertas Proposisi Euklides I.47" ; "Pembuktian Matematika dan Q.E.D. (Quod Erat Demonstrandum)"**]
Poster film Pi. Sumber gambar: wikimedia.org |
Tokoh utama bernama Max Cohen. yang diperankan oleh aktor Sean Gullete, diceritakan sebagai
sosok jenius teori bilangan yang percaya bahwa segala sesuatu dapat dipahami
melalui angka. Max yang tinggal di apartemen Chinatown di kota New York, dibalik
kecerdasannya menderita sakit kepala cluster, halusinasi, paranoia ekstrem, dan
gangguan kecemasan sosial.
Max mencoba membuat program untuk
membuat prediksi stok dengan komputernya, Euclid. Saat pencetakan hasil, Euclid
mencetak 216 digit angka yang tampaknya tidak beraturan. Awalnya Max mengira
komputernya rusak sehingga ia kesal dan membuang hasil printout Euclid, namun keesokan harinya ia terkejut ketika
mengetahui hasil pasar saham di berita keuangan sama dengan hasil yang tercetak
oleh Euclid.
Film berlanjut dengan Max yang bertemu dengan Yahudi Hasidis bernama Lenny Meyer yang melakukan penelitian tentang gematria dan Torah, juga Max yang diburu agen perusahaan Wall Street. Bagaimana kisah berjalan selanjutnya, bisa anda baca di wikipedia atau di blog-blog review film, seperti movfreak. Pengamat film yang mengelola blog movfreak, Rasyid Harry, memberikan rating 4,5 dari 5 untuk film ini.
[**Baca juga entri lain di blog ini tentang film: "Review Occult Forces, Film NAZI bertema Propaganda anti-Freemason" ; "Dua Maximus: Gladiator & Pejabat, Fiksi & Nyata, pada Film & Buku" **]
Ada apa dengan 216?
Sudah jelas elemen-elemen
matematika terlihat dalam film ini. Untuk menyebut beberapa: pi atau yang bernilai 22/7 atau 3,14... . Konsep
matematis yang muncul dalam bahasan, seperti deret Fibonacci. Euclid, yang
diambil dari nama matematikawan mashyur yang hidup sekitar abad 4 SM yang
membuat karya monumental berjudul Elemen. Juga tentang “bilangan dan
segalanya”, yang mengingatkan saya akan pemikiran yang dipercaya
Phytagoreanisme: “Semua adalah Angka”.
Tapi 216 digit yang muncul di
Euclid, apa istimewanya angka 216? Kita hanya bisa menerka atau menafsirkan apa
makna angka tersebut. Untuk itu, saya tuliskan fakta-fakta tentang angka 216
berikut ini:
§
Angka 216 bisa didapat dari penjumlahan 33
+ 43 + 53 = 63
Plato adalah orang yang termasuk pertama kali
mengetahui penjumlahan ini, dan ia menuliskannya di karyanya yang berjudul Republic pada Buku VIII. Angka 216
merupakan Plato’s number.
§
Perhatikan kembali penjumlahan di atas, 216 = 33 + 43 + 53
= 63
Mungkin anda akan ingat tentang Mark
of the Beast dalam tradisi Kristen. 216 ini juga muncul dalam seri Left Behind.
§
Masih berkaitan dengan 666, dalam film Pi, pada printout 216 digit angka Euclid, angka 6 muncul pertama kali secara
berturut-turut pada baris kedua, ketiga, dan keempat.
§
216 terdapat dalam konsep Yahudi yang dikenal
sebagai Shem HaMephorash yang berupa
216 huruf Allah. Hal ini berasal dari tiga ayat Kitab Keluaran, dari ayat 19,
20, dan 21, dengan masing-masing ayat mempunyai panjang 72 huruf. Perhatikan,
72 x 3 = 216.
Apa pendapat anda angka 216?
EPILOG
Tidak berkaitan dengan fil Pi
ini. Bila berbicara tentang 216, saya terpikir bahwa 216 adalah tetrad
(sekumpulan empat) dari angka 54, atau 216 = 4 x 54. 54? Apa maknanya? Bagi
saya pribadi 54 punya makna tertentu, namun saya tidak bisa menuliskannya di
sini. 😏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar